GURU NGAJIKU

Keutamaan orang yang mengajarkan kebaikan ilmu agama, disebutkan dalam hadis berikut :

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

"Barang siapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya."
(HR. Muslim).
Hadis ini sesuai dengan firman Allah swt didalam
Surat Al-‘Alaq Ayat 5

عَلَّمَ ٱلْإِنسَٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

Artinya: Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Berarti pekerjaan guru ngaji sangat relefan dengan hadis maupun ayat diatas.

Guru ngaji biasanya orang yg sederhana namun sangat berjasa didalam memanamkan aklak dan keimanam sebagaimana dikisahkan oleh seseorang, sebut saja Kiai Zulfa.

Kiai Zulfa mengisahkan pengalamannya saat masih mondok di pesantren bahwa jika ayahnya menengok selalu membawa makanan dan amplop untuk kyai yang mengajar dan mendidik Kiai Zulfa.

“Saya ( Kiai Zulfa ) yang masih kecil ini polos, saya nanya sama bapak saya: pak kenapa kalau nengok saya selalu bawa tentengan, bawa kue, bawa amplop,” ungkapnya.

“Zulfa, kamu ini sebenarnya untuk belajar ngaji Al-Qur`an dan mengajarkan akhlak adalah tanggung jawab bapakmu, tapi bapakmu ini sibuk bekerja lagian ilmuku yg tidak seberapa,maka ayahmu tidak bisa mengajari kamu langsung dan saya titipkan kamu di sini untuk belajar Al-Qur`an, belajar ngaji, belajar akhlak,” kata Kiai Zulfa menirukan ucapan ayahnya.

“Itu artinya kewajiban bapakmu sekarang bergeser diamanahkan kepada para guru disini.
Sebagai rasa terima kasih kepada guru-guru di sini, maka setiap ayah datang selalu bawa kue bawa amplop, sambungnya.

Lebih lanjut, Kiai Zulfa menegaskan bahwa dalil ini sebenarnya lebih cocok diamalkan untuk para wali murid. Sedangkan untuk para guru adalah tetap harus selalu berpegang pada dalil tentang ikhlas.

Mungkin guru ngaji kita adalah seorang kyai yang sederhana, tidak punya gelar pendidikan, tidak pernah tampil di tv.
Bahkan, mungkin kampungan.
Namun, marilah kita sejenak mengingat jasa-jasa guru ngaji yang sangat luar biasa. 
Ada beberapa jasa guru ngaji yang tidak bisa dinilai dengan apapun antara lain :

1. Jika iman adalah jalan keselamatan, ketenangan dan kebahagiaan dunia akhirat. maka ingatlah guru ngaji yang menanamkan iman itu pada saat kita masih kecil

2. Jika isi otak, hati, dan jiwa manusia lebih utama daripada isi perut manusia. maka ingatlah guru ngaji yang telah mengisi ilmu dan ruhiyah otak, hati dan jiwa saat kita masih kecil.

3. Jika surga adalah ukuran suksesnya manusia, maka ingatlah guru ngaji yang begitu gigih mengarahkan kita ke jalan surga itu saat kita masih kecil.

4.Jika orang tua hanya menyuruh kita beribadah, maka guru ngajilah yang mengajarkan kita segala macam ibadah saat kita masih kecil.

5. Jika Al-Qur'an dijadikan pedoman hidup, membacanya mentadabburinya, mengamalkannya, maka ingatlah guru ngaji yang dulu susah payah mengajarkannya itu saat kita masih kecil.

6. Jika dekat dengan Allah adalah sebaik-baiknya keadaan, maka ingatlah guru ngaji yang menanamkan semangat itu saat kita masih kecil.

7. Jika sekarang kita mensyukuri kesholehan diri, pasangan, dan keturunan, maka ingatlah guru ngaji yang menjadi asbab kesholehan itu.

8. Jika kita disukai orang banyak, lalu bisa punya banyak teman banyak, dimudahkan segala perkara, maka ingatlah guru ngaji yang mengajarkan akhlak mulia itu hingga berbuah manis.

Yang terakhir berkat guru ngaji kita ,murid dan santrimu bisa hidup penuh keberkahan, punya toleransi tinggi, dan selalu menjaga kerendahan hati. Mudahan-mudahan ilmu yang telah guru ajarkan kepada kami bisa kami amalkan sampai kami tidak ada lagi. Insya Allah, ilmu guru akan menjadi amal jariyah sampai hari kiamat nanti. Aamiin yra...
Terima kasih guru ngajiku hanya Alloh SWT yang dapat membalas jasamu.

jailanifamily.blogspot.com

Komentar