Romantisme kisah cinta Nabi Adam & Siti Hawa

Setelah Allah Swt. menjadikan Hawa dari tulang rusuk Adam yang sebelah kiri. Hawapun duduk manis di Surga.
Nabi Adam melihat Hawa yg sangat cantik mempesona. Maka Terjadilah percakapan romantis di antara keduanya:
Adam: Siapa engkau? Dan untuk siapa engkau?
Hawa: Aku dijadikan Allah untukmu.
Adam: Kalau begitu.. datang kepadaku 🙂.
Hawa: Tidak .. kau yang harus ke seni..! 

Sejak saat itulah berlaku adat laki-laki mendatangi wanita (laki² cenderung agresif dan perempuan lebih banyak gengsinya, walapun cintanya sudah membara 😁). 

Namun ketika Adam sudah mendekati Hawa, dan hendak memegang tangannya, tiba² terdengar seruan: “Hai Adam. Stop grak..! 😀.
Sungguh pergaulanmu dengan Hawa itu belum halal, kecuali dengan maskawin dan nikah yg sah. 

Maka Allah Swt. memerintahkan semua penduduk surga menghiasi dan menghidangkan berbagai makanan lengkap dengan talamnya. Kemudian Allah memerintahkan para Malaikat untuk berkumpul di bawah pohon kayu Thumba. Setelah berkumpul semuanya maka bertasbihlah Allah subhanahu wa ta’ala dengan memuji dirinya sendiri, dan Allah sendiri yang menikahkan Nabi Adam As. 

Dalam kitab shawi, maharnya Nabi Adam waktu itu adalah membaca shalawat kpd Rasulullah Saw. sebanyak 3 kali.
Maka para jomblo yg ingin sgr dipertemukan jodohnya, perbanyak shalawat. Insya Allah jodoh sgr mendekat 🙂🙏. 

Sumber: Hamisy-nya al-Majalisus Saniyyah halaman 111-112 & Hasyiyah Shawi juz 1 hal 22.

Komentar